Wahai manusia...!
Tidak ada kemulian lebih
tinggi dari pada Islam.
Tidak ada penghormatan
lebih mulia dari pada takwa.
Tidak ada akal yang lebih
berperisai dari pada wara.
Tidak ada orang yang lebih
baik memberi safa'at dari pada taubat.
Tidak ada pakaian yang
lebih cantik dari pada kesehatan.
Tidak ada penjagaan lebih
baik dari pada pengawalan-Nya.
Tidak ada harta yang dapat
menghilangkan kemiskinan selain dari pada keikhlasan.
Tidak ada barang simpanan
yang lebih kaya dari pada sifat qana'ah (merasa cukup).
Barangsiapa merasa cukup
apa yang ada, maka dia akan mendapat kekuatan.
Kerugian terhadap sesuatu
adalah puncak kelelahan. Pemonopolian itu adalah kesinambungan dari kelelahan.
Hasad adalah bahaya bagi
agama, mementingkan diri sendiri adalah puncak peningkatan dosa, kezaliman akan
membawa kepada kecelakaan, ketamakan adalah meliputi segala keaiban,
kemungkinan ketamakan yang hampa dan angan-angan yang bohong akan membawa
kepada pencegahan dari melakukan kebaikan dan suatu perniagaan yang akan
membawa kepada kerugian.
Sesungguhnya orang yang
melibatkan diri didalam sesuatu masalah tanpa memeriksa terlebih dahulu, maka
sungguh ia telah merendahkan dirinya kepada kejahatan, dan sejahat-jahat kalung
adalah kalung dosa bagi seorang mukmin.
Wahai manusia...!
Tidak ada simpanan yang lebih
bermamfaat dari pada ilmu.
Tidak ada kemuliaan lebih
tinggi dari pada budi pekerti.
Tidak ada keturunan yang
lebih baik dari pada sopan santun.
Tidak ada kekalahan lebih
rendah dari pada kemarahan.
Tidak ada kecantikan lebih berseri dari pada akal.
Tidak ada kejahatan yang
lebih jahat dari pada kebohongan.
Tidak ada penjagaan yang
baik dari pada diam.
Tidak ada kehilangn yang menyedihkan dari pada kematian.
Wahai manusia...!
Barangsiapa yang telah
melihat aib pada dirinya, maka tidak ada waktu baginya melihat aib orang lain.
Barangsia yang ikhlas
rezeki yang diberikan Allah kepadanya, maka dia tidak akan pernah berdukacita
apa yang ada pada tangan orang lain.
Barangsiapa yang menghunus
pedang kezaliman, maka akan dibunuh olehnya.
Barangsiapa yang menggali
lobang untuk saudaranya, maka dia akan terjatuh kedalamnya.
Barangsiapa yang membuka
tirai aib orang lain, maka aurat rumahnya akan dibukakan.
Barangsiapa terlupa ke
khilafannya, maka dia membesarkan ke khilafan orang lain.
Barangsiapa yang kagum
akan pendapatnya akan tersesat.
Barangsiapa yang hanya
berpegang kepada pendapatnya saja, akan tergelincir.
Barangsiapa yang sombong
terhadap orang ramai, akan terhina.
Barangsiapa yang membodohi
orang ramai, akan dicaci maki.
Barangsiapa yang
menanggung apa yang dia tidak mampu, akan memjadi lemah.
Wahai manusia...!
Tidak ada harta yang
berharga dari pada akal.
Tidak ada kemiskinan yang
lebih parah dari pada kejahatan.
Tidak ada penasehat yang
lebih baik dari pada kesadaran diri sendiri.
Tidak ada kengerian yang
lebih dahsyat dari pada takjub terhadap diri sendiri.
Tidak ada kewara'an yang
lebih baik daripada menahan hal-hal yang diharamkan.
Tidak ada budi pekerti
yang baik dari pada kesabaran.
Wahai manusia...!
Sesungguhnya manusia
mempunyai sepuluh sifat-sifat yang dilahirkan oleh lidahnya :
yang lahir, menceritakan
yang batin.
yang bijak, terdengar dari
ucapannya.
yang berbicara, dituntut
untuk menjawab.
yang memberi pertolongan, tahu
kebutuhan seseorang.
yang menceritakan sesuatu,
mengetahui permasalahan.
yang memerintah, memerintah
dengan baik.
yang memberi nasehat,
melarang hal-hal yang jahat.
yang mulia, dapat
menenangkan kesedihan.
yang hadir, dapat mencegah
kezaliman dan
yang menghibur, dapat enak
terdengar.
Wahai manusia...!
Tidak ada kebaikan jika
berdiam diri dari menceritakan kebenaran. Sebagaimana tidak ada kebaikan jika
berkata sesuatu yang tidak diketahui. Ketahuilah wahai manusia! Sesungguhnya
orang yang tidak memiliki lidahnya pasti akan menyesal.
Barangsiapa yang tidak
mempunyai budi pekerti, maka dia akan ditinggalkan orang banyak.
Barangsiapa yang tidak
tahu berterima kasih, maka dia tidak mempunyai akal.
Barangsiapa yang tidak
mempunyai akal akan terhina. Barangsiapa yang terhina tidak akan merasa tenang.
Barangsiapa yang tidak merasa tenang akan dijelek-jelekkan.
Barangsiapa yang selalu
dipuja-puji, suatu saat akan tercela.
Barangsiapa yang menuntut
kemuliaan yang bukan haknya, akan terhina.
Barangsiapa yang menang
dengan kezaliman akan dikalahkan dengannya.
Barangsiapa menentang
kebenaran akan diikuti kelemahan.
Barangsiapa mendalami
sesuatu, dia akan merasa tenang.
Barangsiapa merasa
sombong, maka dia akan hina.
Barangsiapa yang tidak
bersikap adil dalam suatu masalah, maka dia akan dicaci maki.
Wahai manusia...!
Sesungguhnya lebih baik
kematian, sebelum terhina.
Mempertahankan diri
sebelum tertipu.
Hisablah dirimu sebelum
hari pengadilan.
Kubur adalah lebih baik
dari pada kemiskinan moral dan amal.
Jagalah pandanganmu itu
agar dapat terjaga kehormatanmu.
Wahai manusia...!
Jika hatimu tidak mampu
engkau tundukkan, maka berbahayalah keadaanmu.
Jika engkau selalu memberi
harapan kosong, maka tamaklah yang akan menghinamu, jika tamak telah
menguasainya, maka sifat-sifat mementingkan diri akan membinasakannya.
Jika perasaan putus asa
menguasainya, maka sengsara akan membunuhnya.
Jika kemarahan menghadang,
maka dia bertambah marah.
Jika bergembira, maka dia
akan melupakan segala-segalanya.
Jika ketakutan
menguasainya, maka dia baru akan berhati-hati.
Jika kemauan menguasainya,
maka kemuliaan diri akan merampasnya.
Jika ia menguasai harta,
maka kekayaanya akan menzaliminya.
Jika kemiskinan
menguasainya, maka bahaya akan menimpanya.
Jika kelaparan
menguasainya, maka ia akan menjadi lemah.
Jika ia terlalu kenyang,
maka ia akan dikuasai perutnya.
Oleh sebab itu setiap
sesuatu yang berlebihan pasti mendatangkan mudharat dan merusak.
Wahai manusia...!
Barangsiapa lari dari
kenyataan, akan dihina.
Barangsiapa yang pemurah,
akan menjadi pemimpin.
Barangsiapa yang memiliki
harta yang banyak, akan menjadi ketua.
Barangsiapa mempunyai budi
pekerti, akan menjadi mulia.
Barangsiapa banyak
bercanda, maka ia akan dipandang remeh.
Barangsiapa yang banyak
ketawa, maka kekuatannya akan hilang.
Orang yang tidak mempunyai
budi pekerti akan merusak agamanya.
Sesungguhnya perbuatan
baik adalah yang menjaga kehormatan dan hartanya. Bukanlah yang bergaul dengan
orang bodoh itu sama dengan orang yang mempunyai akal, dan barangsiapa bergaul
dengan orang bodoh, maka hendaklah dia bersiap-siap menerima perkataannya.
Orang yang kaya dengan
hartanya dan orang yang miskin dengan kemiskinannya, semuanya tidak akan
terlepas dari pada kematian.
Seandainya kematian dapat
dibeli, niscaya dia akan dibeli oleh orang kaya si hamba dunia.
Wahai manusia...
Sesungguhnya hati
mempunyai penglihatan untuk mengetahui orang yang zalim dan orang yang bijak
dan waspadalah dari bahaya-bahaya yang membinasakan. Hati juga seringkali
tergoda oleh nafsu syahwat, tetapi akal yang selalu mencegah dan melarangnya,
karena telah memahami pengetahuan tentang hal itu dan telah mengenal diri sendiri
sehingga cahaya petunjuk telah terpancar dari-Nya. Cukuplah budi pekerti yang
engkau tanam dalam dirimu meskipun engkau tidak suka kepada orang lain. Hakmu
terhadap saudaramu sama haknya kepadamu
Sesungguhnya berbahayalah
orang yang berpegang kepada pendapatnya sendiri. Pikirkanlah sebelum melakukan
sesuatu, karena ia akan menyelamatkan engkau dari penyesalan.
Barangsiapa
mengagung-agungkan berbagai pendapat, maka dia mengetahui puncak kesalahan.
Barangsiapa menahan
dirinya dari membicarakan yang tidak bermamfaat, maka akalnya membenarkan
pemdapatnya.
Demikianlah nasehat-nasehat
Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib, semoga bisa bermamfaat kepada kita semua
dan menjadi bahan renungan, agar kita bisa mendapat keutamaan dunia - akhirat.
Hanya Allah yang Maha Benar dan kepada-Nya kita berserah diri.
Thank’s to http://boegis.heck.in
0 komentar:
Posting Komentar