Tanaman lengkeng berasal dari Sri lanka, India, Birma
dan Cina. Jenis-jenis kelenkeng liar banyak ditemukan di Kalimantan Timur degan
nama buku, ihaw, medaru, kakus atau mata kucing. Tanaman ini mirip dengan leci
yang tumbuh di dataran tinggi. Di Indonesia, kelengkeng terdapat di Temanggung,
Magelang, sedangakn leci di terdapat di Bali.
Lengkeng (Nephelium longanum) termasuk famili
Sapidaceaae. Lengkeng berasal dari negeri Cina (daerah Subtropis), agak
menyimpang dari familinya sendiri, yaitu rambutan, kapulasan dan leci. Pohonnya
dapat menjadi besar dan bercabang banyak, daunnya rimbun, dan masih berproduksi
di atas 100 tahun.
Pohon lengkeng memerlukan perawatan yang khusus
seperti pengerokan kulit luar batang, pemangkasan dan pemberongsongan. Lengkeng
yang baik biasanya menghasilkan buah yang baik setelah berumur 6-8 tahun. Pada
saat panen ketika pohon telah berumur 10 tahun, produksi buah tidak kurang dari
50kg/pohon.
Keterbatasan lahan tak mesti mengekang hobi pertanian.Sebagian pehobi coba kutak-kutik. Mereka tetap
melakukan hobi berkebun walau ruang yang tersedia tak cukup luas. Jangan sebut
kata luas, tapi pas-pasan. Lewat sebuah kebetulan, muncul alternatif baru untuk
menjawab kelangkaan lahan tadi. Dari situ, pilihan tempat untuk menanam tak
lagi terbatas di lahan terbuka, macam pekarangan atau kebun, namun sudah
merambah pada media pot. Inilah yang disebut tanaman buah dalam pot atau yang
di kalangan pehobi disebut ”tanbulampot”.
Idealnya, pembungaan dan pembuahan tabulampot
berlangsung terus-menerus sepanjang tahun. Pembungaan paling lebat terjadi pada
musim penghujan. Namun, terkadang macet.Untuk merangsang pembuahan,
silakan simak beberapa tips berikut:
1. Sekitar 3 bulan sebelum musim hujan, beri pupuk NPK
(15-20-20), dilanjutkan dengan teknik pengeringan berselang-seling. Contohnya,
selama seminggu tidak disiram sama sekali (asal jangan sampai layu permanen).
Setelah itu, siram sedikit demi sedikit selama 3 hari, dan keringkan lagi.
Lakukan teknik pengeringan berulang-ulang hingga muncul tunas-tunas baru untuk
pembungaan.
2. Ikat pangkal batang tabulampot lengkeng dengan
kawat. Tujuannya untuk membatasi transportasi air dan unsur hara dari dalam
tanah yang berlebihan.
3. Jangan ragu menambahkan zat
pengatur tumbuh, misalnya Dekamon atau Atonik.
4. Potong akar dengan menyisakan 3
cabang akar.
Pada dasarnya terdapat jenis-jenis Lengkeng Dataran Rendah antara lain :
1. Lengkeng Diamon River
2. Lengkeng Pingpong
3. Lengkeng Puang rai
4. Lengkeng Kristal
5. Lengkeng Aroma Durian
Lengkeng-lengkeng tersebut
berasal dari indukan yang sudah berbuah, sehingga bibit akan berbuah lebih
cepat dibandingkan dengan bibit yang berasal dari biji.
Koleksi yang sedang dipersiapkan untuk diperbanyak
1. Lengkeng Jenderal
2. Lengkeng Aroma Durian Putih
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman
Tanaman lengkeng diklasifikasikan
sebagai berikut :
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Sapindales
Famili : Sapindaceae
Genus : Nephelium
Spesies : Nephelium longanum L.
Akar tunggangnya lebih dari 3 m
dalamnya, dan tetap langgeng akar lateralnya memencar sampai di batas proyeksi
tajuknya, dengan akar-akar penyerap hara menancap sedalam 6 m. Akar penyerap
ini mempunyai fungsi menyerap air maupun zat makanan.Pada akar ini mempunyai
jaringan pengangkut berupa floem dan xylem. Untuk floem terbagi menjadi 2 macam yakni floem primer
dan floem sekunder, masing-masing floem primer mengandung kanal tunggal. Pada
floem sekunder kanal ini berukuran lebih kecil.
Lengkeng merupakan tanaman keras
mempunyai batang dan kayu yang kuat, sistem perakaran sangat luas dan mempunyai
akar tunggang yang sangat dalam (terutama tanaman lengkeng yang berasal dari
biji), sehingga sangat tahan terhadap kekeringan dan tidak mudah roboh.
Daun lengkeng termasuk daun majemuk tiap tangkai
memiliki tiga sampai enam pasang helai daun. Bentuknya bulat panjang, ujungnya
agak runcing tidak berbulu, tepinya rata dan permukaan nya mempunyai lapisan
lilin. Kuncup daunnya berwarna kuning kehijauan, tetapi ada pula yang berwarna
merah.
Yang harus kita perhatikan adalah bahwa tanaman lengkeng dilihat dari
bunganya terbagi menjadi 4 jenis yaitu:
-Lengkeng
jantan (hanya menghasilkan bunga jantan).
-Lengkeng betina (hanya menghasilkan bunga betina)
-Lengkeng jantan dan betina (dalam satu pohon terdapat bunga jantan dan betina).
-Lengkeng hermaprodit (dalam satu bunga terdapat putik/betina dan serbuk sari/jantan).
-Lengkeng betina (hanya menghasilkan bunga betina)
-Lengkeng jantan dan betina (dalam satu pohon terdapat bunga jantan dan betina).
-Lengkeng hermaprodit (dalam satu bunga terdapat putik/betina dan serbuk sari/jantan).
Biji besar kecil agak besar .Warna kulit buah matang agak gelap cerah agak
cerah, daging buah tipis tebal kurang tebal. Sifat daging buah lengket ngelotok ngelotok. Rasa
kurang manis manis segar manis. Aroma langu agak harum kurang harum.
Buah lengkeng berbentuk malai
yang terletak di ujung rantingnya, warna kuning muda atau putih kekuningan,
ukurannya sangat kecil sehingga hanya sangat jelas bila memakai alat pembesar.
SYARAT TUMBUH
Iklim
Tanaman lengkeng sangat menyukai
sinar matahari. Apabila tanaman lengkeng kekurangan sinar matahari,
maka produktivitasnya akan menurun atau tidak akan berbuah bila dinaungi
tanaman lain. Suhu harian di sentra penghasil lengkeng minimun antara 15-25° C
dan maksimun antara 25-35° C. Tanaman ini akan tumbuh baik dan produktif bila
ditanam pada suhu harian rata-rata 27°C.
Lengkeng dapat tumbuh baik di daerah – daerah yang mempunyai tipe iklim B
(basah), tipe iklim C (agak basah) dan tipe iklim D (sedang). Penentuan tipe
iklim tersebut didasarkan pada rumus dikemukakan oleh Schmidt Fergusson, yakni
perbandingan rata – rata jumlah bulan kering dengan rata- rata jumlah bulan basah
yang dinyatakan dalam persen. Curah
hujan 1.500-3.000 mm per tahun dengan 9-12 bulan basah dan 2-4 bulan kering.
Tinggi tanaman dapat
mencapai 40 m. Lebih cocok ditanam di dataran rendah (300-900 m dpl), tipe
iklim basah dengan musim kering tidak lebih dari 4 bulan. Suhu malam dingin
selama musim kemarau (15° - 20° C) mendorong tanaman berbunga. Ada tanaman yang
berbunga sempurna maupun hanya berbunga betina atau jantan saja. Tanaman
kelengkeng berbunga setahun sekali, biasanya pada bulan Agustus-Oktober dan
buah dapat dipanen 4 bulan setelah bunga mekar. Buah kelengkeng berbentuk bulat
besar, kulit hijau kasar ketika masih muda dan kuning kecoklatan setelah tua
serta tidak berbulu. Daging buah bening berair, dengan rasa manis dan aroma
yang khas. RH tanaman lengkeng adalah 60-80 %.
Tanah
Lengkeng dapat tumbuh baik di
daerah – daerah yang tanahnya bertekstur halus dengan pH 5,5 sampai 6,5. Tanah
bertekstur halus biasanya adalah tanah yang sebagian besar terdiri dari lempung
atau tanah yang tidak berpasir, misalnya tanah andosol, vertisol, latosol atau
laterit dan sebagainya.
Sifat fisik tanah yang penting
adalah tekstur dan struktur tanah. Tekstur tanah yang cocok
untuk tanaman jambu mete adalah tanah yang bertekstur lempung berpasir, liat
berpasir, tanah berpasir, dan pasir liat. Sdangkan struktur tanah yang baik
untuk tanaman jambu mete adalah tanah yang genbur dan mudah mengikat air.
Di Indonesia tanaman lengkeng dapat tumbuh di ketinggian tempat 1-1.200 m
dpl. Batas optimum ketinggian tempat hanya sampai 700 m dpl, kecuali untuk
tujuan rehabilitasi tanah kritis.
BUDIDAYA TANAMAN LENGKENG (Nephelium
longanumL)
Perbanyakan Tanaman
Perbanyakan tanaman dilakukan dengan cangkok dan
okulasi. Perbanyakan dengan biji tidak dianjurkan karena umur berbuahnya cukup
lama (lebih dari tujuh tahun). Selain itu, bibit dari biji sering tumbuh
menjadi lengkeng jantan yang tidak mampu berbuah. Bibit okulasi/cangkokan mulai
berbuah pada umur empat tahun.
Pengolahan media Tanam
Sebelum ditanami lahan harus
dibersihkan dahulu, tanah tanaman lengkeng sangat toleran terhadap
lingkungan yang kering ataupun lembab, juga terhadap tanah yang kurang subur.
Daerah dengan tanah liat pun dapat tetap bisa hidup dan berproduksi dengan
baik. saat tanam adalah awal musim hujan, pengolahan tanah sudah dimulai di
musim kemarau.
Pemberian pupuk kandang dimulai sejak sebelum
penanaman. Sebaiknya disaat tanaman masih kecil, pemupukan dengan pupuk kandang
itu diulangi barang dua kali setahun. Caranya dengan menggali lubang sekitar
batang, sedikit diluar lingkaran daun. pupuk atau kompos dimasukkan kedalam
lubang galian itu.
Teknik Penanaman
Budi daya tanaman Lengkeng
ditanam pada jarak tanam 8 m x 10 m atau 10 m x 10 m dalam lubang tanam berukuran
60 cm x 60 cm x 50 cm. Setiap lubang diberi pupuk kandang yang telah matang
sebanyak 20 kg. Pupuk buatan yang diberikan sebanyak l00-300 g urea, 300-800 g
TSP (400- 1000 kg SP-36), dan l00-300 g KCl untuk setiap tanaman. Pupuk
diberikan tiga kali dalam selang tiga bulan. Setelah panen buah, pemberian
pupuk cukup sekali sebanyak 300 g urea, 800 g TSP, dan 300 g KCl per pohon.
Pegolahan media tanam. Pada dasarnya sama dengan yang
diterapkan pada skala rumah tangga. Hanya di sini, penggunaan pupuk kandang
dapat perhatian lebih, dimana di tahap awal penanaman pemberian pupuk kandang
penting untuk diterapkan di media tanam. Kandungan unsur yang terurai dalam
hara, berfungsi sebagai perangsang pertumbuhan tanaman. Selebihnya media pasir,
tanah liat, dan sekam bisa dikombinasikan. Pengaturan lahan. Tersusun dengan
sistem bedengan, dimana jarak antar bedengan diberi sela 4 meter. Sedangkan
jarak tanam dalam setiap bedengan di beri jarak 3 meter.
Pemeliharaan Tanaman
Penyiraman bibit yang baru ditanam memerlukan banyak
air. Oleh karena itu tanaman perlu disiram pada pagi dan sore hari. Penyiraman
dilakukan secukupnya dan air siraman jangan sampai menggenangi tanaman.
Penggemburan diusahakan media tanam tidak memadat.
Pemadatan media biasanya terjadi karena penyiraman yang berlebihan. Setelah
itu, lakukan penggemburan dengan menggunakan sekop kecil. Hati-hati, jangan
sampai merusak akarnya.
Meski media tanam menggunakan pupuk kandang, pupuk
organik masih diperlukan. Sampai umur 2 tahun, setiap 4 bulan, tambahkan NPK
(15:15:15) sebanyak 25 gram per tanaman. Sejak umur 3 tahun dan seterusnya,
setiap tanaman diberi 100 gram NPK (15:15:15). Caranya, benamkan pupuk NPK
sedalam 10 cm, lalu siram hingga cukup basah.
Pemangkasan adalah pemotongan atau pengurangan
sebagian dari cabang dan ranting. Pemangkasan cabang dan ranting ini bertujuan:
(1) Untuk memperbanyak cabang/ranting, karena hilangnya dominasi titik tumbuh apikal;
(2) Untuk memperpendek pohon, supaya mudah pemanenannya (dwarfing),
(3) Untuk mempermuda tnaman yang telah tua;
(4) Untuk mengatur keseimbangan karbohidrat dan nitrat pada tanaman agar dapat berbuah.
Pemangkasan dapat dilakukan sambil memetik buah lengkeng dengan menggunakan gunting stek. Pada tanaman lengkeng yang buahnya sedikit harus selalu dilakukan pemangkasan, sebab dengan dilekukan pem,angkasan lengkeng akan cepat berbuah. Hal ini didasarkan pada perbandingan banyaknya karbohidrat dalam daun dengan banyaknya protein dan nitrat yang dapat larut dalam tanaman. Jika karbohidratnya rendah dan kadarnya tinggi, tanaman secara vegetatif akan tumbuh terus denga subur tetapi tanpa berbuah. Jika karbohidratnya tinggi dan kadar nitratnya rendah, tanaman akan tumbuh kerdil dan buahnya sedikit. Tetapi jika karbohidratnya sedang dan kadar nitratnya tinggi, tanaman lekeng akan tumbuh sedang dan dapat berbuah lebat. Jika karbohidratnya rendah dan kadar nitratnya tinggi biasanya daun-daunnya tumbuh lebat tetapi tidak dapat berbunga dan berbuah. Tanaman lengkeng yang demikian perlu dipangkas secara teratur supaya karbohidratnya menjadi sedang dan kadar nitratnya bertambah karena adanya penyerapan pupuk nitrogen (N) dari dalam tanah oleh akar-akarnya. Dengan demikian tanaman lengkeng dapat berbunga lebat dan berbuah banyak.
Pemotongan akar, pengeratan batang dan mengurangi daun
Beberapa cara yang dilakukan petani klengkeng di Jabung dan Tumpang untuk merangsang pembungaan tanaman yang tidak berbunga, adalah: (1) Pemotongan akar, untuk mengurangi penyerapan larutan makanan terutama N dari dalam tanah; (2) Pengeratan (ringing) pada batang-batangnya, untuk menghambat pengangkutan (translokasi) karbohidrat; dan (3) Pemangkasan daun-daunnya agar tidak terjadi penimbunan karbohidrat.
(1) Untuk memperbanyak cabang/ranting, karena hilangnya dominasi titik tumbuh apikal;
(2) Untuk memperpendek pohon, supaya mudah pemanenannya (dwarfing),
(3) Untuk mempermuda tnaman yang telah tua;
(4) Untuk mengatur keseimbangan karbohidrat dan nitrat pada tanaman agar dapat berbuah.
Pemangkasan dapat dilakukan sambil memetik buah lengkeng dengan menggunakan gunting stek. Pada tanaman lengkeng yang buahnya sedikit harus selalu dilakukan pemangkasan, sebab dengan dilekukan pem,angkasan lengkeng akan cepat berbuah. Hal ini didasarkan pada perbandingan banyaknya karbohidrat dalam daun dengan banyaknya protein dan nitrat yang dapat larut dalam tanaman. Jika karbohidratnya rendah dan kadarnya tinggi, tanaman secara vegetatif akan tumbuh terus denga subur tetapi tanpa berbuah. Jika karbohidratnya tinggi dan kadar nitratnya rendah, tanaman akan tumbuh kerdil dan buahnya sedikit. Tetapi jika karbohidratnya sedang dan kadar nitratnya tinggi, tanaman lekeng akan tumbuh sedang dan dapat berbuah lebat. Jika karbohidratnya rendah dan kadar nitratnya tinggi biasanya daun-daunnya tumbuh lebat tetapi tidak dapat berbunga dan berbuah. Tanaman lengkeng yang demikian perlu dipangkas secara teratur supaya karbohidratnya menjadi sedang dan kadar nitratnya bertambah karena adanya penyerapan pupuk nitrogen (N) dari dalam tanah oleh akar-akarnya. Dengan demikian tanaman lengkeng dapat berbunga lebat dan berbuah banyak.
Pemotongan akar, pengeratan batang dan mengurangi daun
Beberapa cara yang dilakukan petani klengkeng di Jabung dan Tumpang untuk merangsang pembungaan tanaman yang tidak berbunga, adalah: (1) Pemotongan akar, untuk mengurangi penyerapan larutan makanan terutama N dari dalam tanah; (2) Pengeratan (ringing) pada batang-batangnya, untuk menghambat pengangkutan (translokasi) karbohidrat; dan (3) Pemangkasan daun-daunnya agar tidak terjadi penimbunan karbohidrat.
Hama dan Penyakit
1.Hama
a. Trusuk.
Serangga ini ukurannya sebesar semut hitam, warnanya coklat dan bersayap. Hama
ini menyerang bagian batang, terutama batang pokoknya, yakni dengan cara
membuat lubang dan masuk ke dalamnya. Apabila jumlahnya sangat banyak, pohon
lengkeng yang diserang tentu terdapat lubang yang banyak pula. Lengkeng yang
terserang hama trusuk menunjukkan perubahan pada warna daunnya, yakni semula
berwarna hijau menjadi kunig dan akhirnya rantok. Dengan rontoknya daun-daun
tersebut, cabang-cabang menjadi kering dan mengakibatkan kematian. Pengendalian
hama trusuk dapat dilakukan dengan penyemprotan insektisida pada batang yang
telah terserang oleh hama tersebut. Namun akan lebih baik kalua dilakukan
pencegahan secara dini sebelum terserang, yakni dengan melakukan penyemprotan
insektisida pada batang-batang tanaman lengkeng yang sehat, terutama batang
pokoknya.
b. Kelelawar. Kelelawar juga
termasuk hama yang sangat merugikan petani, makan buah-buah masak dan
merontokkan buah-buah muda. Untuk mengatasi gangguan kelelawar, buah lengkeng
pada malainya harus diberongsong dengan anyaman bambu atau tepes kelapa.
2.Penyakit
Salah satu penyakit yang sering mengganggu tanaman
lengkeng adalah Jamur. Penyakit ini pada umumnya menyerang batang pohon
lengkeng, terutama batang pokoknya. Pemberantasannya dapat dilakukan dengan
penyemprotan fungisida pada batang yang terserang.
Panen dan Pascapanen Lengkeng
Lengkeng termasuk buah
non-klimakterik , dimana setelah dipanen respirasi dan produksi etilen buah
mengalami penurunan dan tidak mengalami proses pematangan jika buah telah
dipanen.Pada buah non-klimakterik, saat
panen perlu diperhatikan agar kualitas buah yang diperoleh optimal. Kandungan
total padatan terlarut, total gula dan vitamin C buah mengalami peningkatan
selama proses pemasakan buah. Penentuan saat panen lengkeng dapat diukur dari
ukuran buah, warna kulit, kandungan TPT, total asam, rasio TPT:TA, rasa buah,
dan umur buah (setelah bunga mekar). Diantara beberapa faktor tersebut
penentuan saat panen buah berdasarkan warna kulit buah, rasa buah dan umur buah
adalah yang umum dilakukan. TPT dapat juga diukur dengan cara menggunakan
Handrefractometer (manual atau digital). Angka (% atau brix) yang ditunjukkan
menunjukkan jumlah kasar padatan terlarut dalam jus buah, termasuk karbohidrat
dan gula.
Tabel
Penentuan saat panen buah
No
|
Indikator
|
Varietas Lokal
|
Varietas Introduksi
|
1
|
Warna kulit buah
|
Coklat-coklat tua
|
Kuning kecoklatan-coklat cerah
|
2
|
Rasa buah
|
Manis (brix minimal 14)
|
Manis (brix minimal 18)
|
3
|
Umur buah
|
6 bulan
|
4-6 bulan (tergantung varietas)
|
Pemanenan buah dilakukan saat
pagi hari untuk mengurangi penguapan air dari buah dan menghindari panas karena
sengatan matahari. Panen saat hari hujan juga sebaiknya dihindari. Kerusakan
buah saat panen dapat mempercepat proses pembusukan buah, karena itu proses
pemanenan harus dilakukan dengan hati-hati. Buah dipanen dengan cara memotong
malai/tandan buah, atau butiran buah dipanen langsung dari tandannya dan
ditempatkan dalam keranjang plastik atau bambu. Semua buah dalam satu pohon
sebaiknya dipanen secara bersamaan kecuali jika tingkat kematangan antar tandan
buah berbeda jauh. Buah yang telah dipanen diletakkan di tempat yang teduh dan
jika memungkinkan segera dibawa ke bangsal pengepakan.
Musim panen lengkeng di bulan Januari-Februari dengan
produksi 300–600 kg per pohon. Lengkeng termasuk buah non-klimakterik sehingga
harus dipanen matang di pohon karena tidak dapat diperam. Pemanenan dilakukan
dengan alat yang dapat memotong tangkai rangkaian buah. Alat panen berupa
gunting bertangkai panjang yang tangkainya dapat diatur dari bawah. Tanda-tanda
buah matang adalah warna kulit buah menjadi kecokelatan gelap, licin, dan
mengeluarkan aroma. Rasanya manis harum, sedangkan buah yang belum matang
rasanya belum manis.
KESIMPULAN
Pohon lengkeng memerlukan
perawatan yang khusus seperti pengerokan kulit luar batang, pemangkasan dan
pemberongsongan
Tanaman lengkeng sangat menyukai
sinar matahari. Apabila tanaman lengkeng kekurangan sinar matahari,
maka produktivitasnya akan menurun atau tidak akan berbuah bila dinaungi
tanaman lain
Perbanyakan tanaman dilakukan dengan cangkok dan okulasi. Perbanyakan
dengan biji tidak dianjurkan karena umur berbuahnya cukup lama (lebih dari
tujuh tahun).
Tanaman lengkeng yang demikian
perlu dipangkas secara teratur supaya karbohidratnya menjadi sedang dan kadar
nitratnya bertambah karena adanya penyerapan pupuk nitrogen (N) dari dalam
tanah oleh akar-akarnya
Pemanenan buah dilakukan saat pagi hari untuk mengurangi penguapan air dari
buah dan menghindari panas karena sengatan matahari.
http://arenlovesu.blogspot.com
sangat bermanfaat gaaan
BalasHapusDisimak juga info lainnya:
rumah dijual malang
rumah dijual semarang
rumah dikontrakan
rumah kpr
Mohon informasi terkait tanaman kelengkeng dipot sudah berkembang cukup lebat, bagaimana cara memperlakukan bunga agar jadi buah yg bagus, saat kapan buah dibrongsong, bahan pembropngsong sebaiknya dari bahan apa, terima kasih
BalasHapusSangat bermanfaat mas
BalasHapussumbernya darimana mas?
BalasHapusterimakasih atas informasinyan
BalasHapusTerimaksih ilmunya sangat bermanfaat :)
BalasHapus