MONOSODIUM GLUTAMAT SEBAGAI PUPUK ALTERNATIF
TANAMAN AGLAONEMA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Akhir-akhir ini harga pupuk di pasaran
semakin melojak. Baik pupuk organic maupun pupuk kimia, telah mengalami
kenaikan harga yang cukup siknifikan. Harga pupuk urea sudah mencapai Rp.
80.000,-/zak,dari harga semula yang berkisar antara Rp. 60.000,- hingga Rp.
65.000,-/zak.(www.kebumenkab.go.id). Selain harga yang beranjak naik,
ketersediaan pupuk buatan dipasaran juga semakin langka. Selama tiga pekan
kelangkaan pupuk terjadi di Kalimantan Timur. Kelangkaan juga terjadi
diberbagai daerah seperti di Karawang, Bogor, Banten, Sumenep,
Karanganyar,Jember,dan Tegal.(www.liputan 6.com-11/01/2008)
Pupuk kimia atau pupuk buatan pabrik
banyak dimanfaatkan para petani atau pecinta tanaman untuk menyuburkan tanah.
Pupuk-pupuk buatan ini memang berguna menyuburkan dan meningkatkan hasil
produksi tanaman, namun disamping itu juga memiliki dampak yang tidak baik bagi
lingkungan. Pupuk-pupuk buatan tersebut diantaranya Urea, KCl, Za, Tsp-36, dll,
banyak mengandung bahan kimia berbahaya. Oleh karena itu diperlukan suatu
alternatif lain untuk mendapatkan pupuk yang murah dan sehat.
MSG (Monosodium Glutamat) atau biasa
disebut vetsin, selain sebagai penyedap rasa, bahan ini juga dapat dijadikan
pupuk alternatif. MSG ini dapat dijadikan sebagai pupuk pada tanaman hias,
karena didalamnya mengandung zat-zat yang dibutuhkan tanaman oleh tanaman dan
dapat membuat tanaman semakin subur.
2. Manfaat dan Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut.
- Mencari alternatif pupuk yang aman serta sehat bagi manusia dan lingkungan.
- Mencari pupuk yang murah dan mudah untuk didapat.
- Mengganti pupuk kimia yang berbahaya dengan MSG yang lebih aman dan efisien.
Manfaat dari penelitian ini adalah
sebagai berikut.
- Menjadikan daun tanaman menjadi lebih hijau dan segar.
- Pupuk MSG tidak mencemari lingkungan baik air maupun tanah yang berada disekitar tanaman.
- Mengetahui sejauh mana pengaruh MSG pada tanaman aglonema.
- Membantu pecinta tanaman hias khususnya untuk mendapatkan pengganti pupuk kimia.
3. Identifikasi Masalah
- Mampukah MSG menyuburkan tanaman?
- Apakah MSG tidak berbahaya bagi tanaman?
- Zat apa saja yang terkandung dalam MSG?
- Adakah pengaruh MSG pada tanaman aglonema?
- Bagaimana pertumbuhan tanaman aglonema jika diberi pupuk MSG?
- Apakah pupuk MSG dapat menangkal hama tanaman aglonema?
- Adakah dampak negatifjika tanaman aglonema dineri pupuk MSG?
4. Rumusan Masalah
- Mampukah MSG menyuburkan tanaman?
- Apakah MSG tidak berbahaya bagi tanaman?
- Zat apa saja yang terkandung dalam MSG?
- Adakah pengaruh MSG pada tanaman aglonema?
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Monosodium Glutamat (MSG)
Monosodium glutamat yang sering disebut
vetsin adalah garam sodium dari asam glutamate. Asam glutamate adalah suatu
asam amino yang merupakan salah satu komponen penting yang dibutuhkan tubuh.
MSG dibuat dari tetes sampingan tebu (molasses) yang merupakan hasil sampingan
gilingan tebu. MSG ditemukan oleh Profesor Ikeda, berkebangsaan jepang pada
tahun 1970. MSG mudah larut dalam air. MSG mudah bersenyawa dengan asam amino
lainnya yang akan membentuk protein.
2. Aglonema
Aglonema disebut juga Sri Rejeki atau
Chinese Evergreen merupakan tanaman dari family Araceae. Genus aglonema terdiri
dari Sekitar 30 spesies. Habitat asli tanaman ini adalah dibawah hutan hujan
tropis,tumbuh baik pada areal dengan intensitas penyinaran rendah dan
kelembaban tinggi. Kini berbagai macan aglaonema hibrida telah dikembangkan,
memiliki penampilan tanaman yang sangat menarik. Hybrida dari berbagai macam
warna,bentuk, ukuran daun sehingga jauh berbeda dari spesies alami.
3. Pupuk
Pupuk merupakan bahan yang digunakan
untuk menyuburkan tanaman. pupuk yang baik harus memiliki kandungan unsur-unsur
C, H, O, N, P, K, Na, Ca, dan Mg. unsur-unsur ini merupakan unsur/zat hara yang
sangat dibutuhkan tanaman. zat hara ini diambil tumbuhan dari udara, air dan
tanah. Pupuk dibedakan menjadi dua, yakni pupuk organic atau pupuk alam dan
pupuk buatan.
Pupuk organik
Pupuk organik atau pupuk alam berasal
dari sisa tanaman, kotoran hewan ternak atau sampah. Pupuk organik dibagi
menjadi 3 jenis yakni:
- Pupuk kandang yaitu pupuk yang berasal dari kotoran hewan ternak.
- Pupuk hijau yaitu pupuk yang berasal dari tanaman yang dimasukkan ke dalam tanah untuk menambah bahan organik dan unsur hara tanaman.
- Pupuk kompos yaitu pupuk yang dibuat dengan cara melapapukkan sampah sisa-sisa tanaman yang dicampur kotoran hewan.
Pupuk organik dapat menyuburkan dan
menggemburkan tanah, mengandung lebih banyak jenis unsur dan penggunaaanya
tidak menimbulkan efek samping.
Pupuk buatan adalah pupuk yang dibuat
oleh manusia dari zat-zat anorganik. Pupuk buatan ini contohnya yakni pupuk
Urea, ZA, TSP, ZK, NPK dan masih banyak lagi. Penggunaan pupuk buatan secara
berlebihan dapat menimbulkan polusi air dan tanah yang akibatnya mengganggu
lingkungan hidup.(Master Modul Rumpun Kimia Sekolah Menengah Umum Kelas II)
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Setting
Tempat yang kami gunakan dalam
penelitian ini adalah di halaman rumah Bpk. Kukuh, dengan waktu penelitian
selama 1 bulan terhadap 2 tanaman aglaonema yang usianya sama.
2. Teknik Pengumpulan Data / Metode
Metode yang kami gunakan dalam
penelitian ini adalah metode observasi atau teknik pengumpulan data secara
langsung.
3. Alat dan Bahan
Alat :
1. Dua buah pot
2. Botol aqua 1,5 l
Bahan :
1. Tanaman Aglaonema
2. MSG (mata roda)
3. air
4. tanah
4. Prosedur Penelitian
Dua buah tanaman aglaonema dalam 2 buah
pot yang berbeda. Penanaman dilakukan seperti menanam tanaman aglaonema
biasanya. Tanaman aglaonema ditanam dengan menggunakan media tanah khusus
tanaman aglaonema. Satu bungkus MSG sebanyak 30 gr dilarutkan dalam 1 liter air
hingga menjadi larutan homogen. Salah satu tanaman aglaonema disiram dengan
larutan MSG tersebut. Penyiraman dilakukan setiap 1 minggu sekali. Ditunggu dan
diamati perkembangannya.
5. Instrument
Instrument yang kami gunakan dalam
penelitian ini berupa tabel untuk menuliskan hasil penelitian. Untuk memperoleh
data secara tepat kami menggunakan mistar cm guna mengukur tinggi tanaman,
panjang dan lebar daun.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Penelitian
Tabel
Tanaman
|
Minggu ke-
|
Tinggi Pohon
|
Panjang daun
|
Lebar Daun
|
Warna
|
I
|
I
|
±16
|
±10
|
±5
|
Hijau Muda
|
II
|
±19
|
±12
|
±6
|
Hijau Tua
|
|
III
|
±21
|
±13
|
±6,5
|
Makin Tua
|
|
IV
|
±26
|
±15
|
±8
|
Makin Tua
|
|
II
|
I
|
±16
|
±11
|
±4
|
Hijau Muda
|
II
|
±17
|
±11,5
|
±4,5
|
Hijau Muda
|
|
III
|
±19
|
±13
|
±5
|
Hijau Tua
|
|
IV
|
±21
|
±14
|
±6
|
Makin Tua
|
*panjang,tinggi,dan lebar dalam cm
2. Pembahasan Hasil Penelitian
Dari data diatas diketahui bahwa
diketahui bahwa tanaman I (yang diberi pupuk MSG) lebih cepat tumbuh dari pada
tanaman II (tanpa diberi MSG). Pada tanaman yang diberi MSG, terlihat bahwa
pada minggu pertama pertumbuhannya normal dan hampir sama dengan tanaman yang
tidak diberi MSG. Namun pada minggu ke-2 terlihatperbedaannya. Tanaman yang
diberi MSG mulai tumbuh cepat daripada tanaman yang tidak diberi MSG. Pada
minggu ke-3 dan minggu ke-4, terlihat jelas bahwa tanaman yang diberi MSG lebih
cepat pertumbuhannya dalam hal tinggi pohon, panjang daun,lebar daun, warna
daun tanaman.
Pada dasarnya tumbuhan memerlukan bahan
makanan untuk dapat tumbuh subur. Unsur-unsur yang dibutuhkan tanaman dalam
jumlah besar disebut unsur makro. Unsur makro terdiri dari unsur : C, H, O, N,
P, K, Na, Ca, S, dan Mg. Unsur-unsur C, H, O diperoleh tumbuhan dari uadara dan
air, sedangkan unsur-unsur lainnya diperoleh dari dalam tanah. Unsur-undur yang
dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah sedikit disebutunsur mikro. Yang tergolong
unsur-unsur mikro antara lain unsur : Fe, Mn, B, Cu, dan Zn. Semua unsur-unsur
ini diperileh tumbuhan dari dalam tanah.
MSG merupakan zat aditif yang dignakan
untuk memberikan rasa sedap pada makanan. MSG lebih dikenal dimasyarakat dengan
nama vetsin. Vetsin ini memiliki bernagai merk dagang seperti : Ajinomoto,
Sasa, Miwon, Masako, Mata roda dan lain sebagainya. Dalam penelitian yang kami
lakukan ini,kami menggunakan merek vetsin ini yaitu Mata roda.
MSG dapat digunakan sebagai pupuk pada
tanaman karena MSG mengandung unsur-unsur hara yang dibutuhkan tanaman,
khususnya unsur makro. Dari rumus kimia diatas diketahui bahwa MSG memiliki
unsur-unsur seperti : C, H, O, N, dan Na yang sangat dibutuhkan tanaman. Unsur
hara yang paling banyak dibutuhkan tanaman adalah unsur N. Unsur N (Nitrogen)
berguna untuk merangsang pertumbuhan tanaman khususnya batang, cabang, dan
daun. Secara mikroskopis unsur N diperlukan untuk pembentukan protein, lemak,
dan berbagai senyawa organic lainnya dalam tanaman.
MSG tidak mencemari lingkungan sekitar
tanaman baik tanah, air, maupun udara. Kandungan pH tanah tetap setabil,
kemurnian air tetap dalam ambang batas normal serta kadar residu udarapun tetap
aman. Hal ini karena MSG terbuat dari tetes tebu (molasses),yang berasal dari
hasil pengolahan tebu yang digunakan untuk membuat gula. Bahan pembuat MSG yang
berasal dari alam khususnya bahan nabati, maka larutan MSG yang disiramkan pada
tanah sebagai pupuk akan terurai bersama zat-zat alam lain. Lain halnya dengan
pupuk buatan pabrik seperti : Urea, Tsp, ZA, kcl, dll. Bahan-bahan pupuk buatan
ini berasal dari bahan kimia yang dapat mencemari lingkungan sekitar tanaman.
Pupuk MSG ini lebih ekonomis
dibandingkan dengan pupuk buaan pabrik. Dalam sekali pemupukan hanya memerlukan
12-30 gr MSG, jadi biaya yang harus dikeluarkan dalam satu kali pemupukan yakni
Rp 400,- hingga Rp 600,-.
BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1) Monosodium glutamate (MSG) dapat
mempercepat pertumbuhan tanaman, khususnya tanaman aglaonema.
2) MSG mengandung unsur-unsur seperti :
C, H, O, N, dan Na yang sangat dibutuhkan tanaman. Unsur hara yang paling
banyak dibutuhkan tanaman adalah unsur N.
3) Pupuk dari MSG ini memiliki
berbagai kelebihan yakni lebih ekonomis, praktis, serta ramah lingkungan.
2. Saran
Dari simpulan di atas dapat diberikan
saran sebagai berikut :
1) Para
petani khususnya pecinta tanaman aglaonema diharapkan beralih menggunakan pupuk
dari MSG.
2)
Masyarakat maupun petani sekiranya harus diberikan penyuluhan tentang berbagai
macam teknologi tepat guna, untuk meninggkatkan hasil produksinya.
3) Penelitian
ini semoga menjadi awalan untuk para peneliti untuk lebih bersemangat dalam
meneliti MSG sebagai pupuk, sehingga pada akhirnya MSg dapat dijadikan pupuk
bagi semua jenis tanaman.
By : Adit, Anang, Anissa, & Inggar
Thank’s to http://meynyeng.wordpress.com
0 komentar:
Posting Komentar